Maafkan Aku, Ayah
Namaku Romeo. Seorang penulis
novel ambsius yang baru saja lulus dari duduk di bangku smp kelas 9 . Aku tinggal tepat
berada persis di kehidupan keras jakarta. Orang tuaku adalah orang yang keras
serta penuh dengan segudang aturan dan sangat pelit. Sejak kecil, senyum mereka
yang menipuku membuatku merasa aman dan nyaman. Seiring pertumbuhanku,
peraturan dan alasan sinting milik mereka membuatku gila.
“Ayah, bolehkah aku meminta
Handphone baru? Itu.. yang touchscreen
kayak punya teman-temanku itu” Tanyaku pada ayahku yang tengah membaca koran.
“Nggak boleh! Kita sekarang
sedang berhemat, buat apa beli barang-barang tidak berguna seperti itu?!”
Teriak ayahku sambil membanting koran yang dibacanya.